Selasa, 22 Juli 2025 - 11:49:55 WIB
Lonjakan Pasokan Harga Cabai Diprediksi Turun Di Agustus
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Ekonomi - Dibaca: 88 kali

Medan (wartamedan.com) -

Harga cabai merah pada bulan Agustus 2025 berpotensi mengalami penurunan. Hal ini menyusul lonjakan pasokan yang signifikan dari petani. 

Pengamat ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, mengingatkan kepada para masyarakat di mana harga cabai merah sudah berada di bawah harga keekonomian sejak Mei lalu, dan tren ini bisa berlanjut jika tidak ada penguatan permintaan.

Menurutnya, harga cabai merah sempat menyentuh Rp32.000 per kg pada awal Mei, namun terus melemah hingga Rp22.000 per kg di akhir Mei. “Di bulan Juni, rata-rata harga bahkan turun lebih jauh ke kisaran Rp10.000–Rp18.000 per kg, meskipun pasokan harian turun sekitar 17% dibanding Mei,” ungkapnya, Senin (21/7).

Pada Juli, pasokan naik kembali sebesar 8 persen dan sempat mendorong harga naik di atas Rp20.000 per kg, namun masih tergolong rendah.

Gunawan memperkirakan bahwa pada Agustus, pasokan harian cabai merah akan melonjak hingga 237% dibanding Juli, terutama dari sentra produksi di Sumut. Namun, lonjakan produksi tersebut tidak serta-merta menjamin kestabilan harga, karena sebagian besar hasil panen dari wilayah seperti Serbelawan dan Langkat ditujukan ke luar daerah.

“Pasar utama cabai Sumut mencakup provinsi seperti Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Bengkulu. Penyerapan cabai sangat tergantung pada daya beli luar daerah. Jika demand melemah, stok berpotensi menumpuk di tingkat pedagang,” katanya.

Dirinya memproyeksikan harga cabai (merah, hijau, rawit hijau) pada Agustus bisa kembali turun ke belasan ribu rupiah per kilogram, terutama saat memasuki pekan ketiga. Ia juga menyoroti belum adanya kabar soal insentif pemerintah yang sebelumnya diberikan pada Juli untuk mendorong konsumsi.

“Jika tidak ada dukungan, daya beli petani bisa semakin tertekan. Pemerintah perlu hadir melalui pendampingan dan kemudahan akses pupuk, bibit, pestisida, bahkan modal,” ujar Gunawan.

“Pentingnya menjaga keseimbangan antara harga dan produksi. Jika petani terus merugi dan enggan menanam kembali, maka dalam jangka panjang dapat memicu lonjakan harga cabai yang tajam akibat berkurangnya pasokan,” ucapnya.

Sementara, salah seorang petani cabai, Adi mengungkapkan bahwa produksi cabai saat ini aman dan cukup stabil. “Ya, harapannya harganya juga tidak anjlok, karena biasanya kalau cabai pasokan banyak harga bisa anjlok,” tutupnya.

 

 

 

 

 

 

-a1/woc-




0 Komentar :


Isi Komentar :
Nama :
Website :
Komentar
 
 (Masukkan 6 kode diatas)