Seluruh RSUD di Sumut Bakal Naik Level
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Nasional - Dibaca: 1534 kali
Medan (wartamedan.com) -
Seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Sumatera Utara akan dinaikkan tingkat pelayanannya untuk mampu melayani pasien penyakit jantung, stroke, dan kanker. Di tahun 2023, RS Haji Medan akan menjadi RS rujukan ketiga penyakit tersebut.
Separuh RSUD kabupaten/kota ditargetkan bisa melayani tindakan medis dasar untuk penyakit jantung, minimal prosedur pasang ring. Hal itu diungkapkan Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi saat bertemu Menkes Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Selasa (2/8).
Untuk itu, Gubsu mengapresiasi Kemenkes telah menjadikan RS Haji Medan sebagai lokus prioritas. Dengan begitu, RS Haji Medan akan menjadi rumah sakit rujukan ketiga penyakit tersebut pada tahun 2023 mendatang.
“Kami juga mengapresiasi RS Haji Medan sudah dijadikan lokus prioritas tahun 2023. Intinya, RS Haji akan menjadi rumah sakit rujukan untuk jantung, stroke, dan kanker, sehingga orang tidak perlu lagi terbang ke luar negeri untuk berobat,” ucap Edy.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan Kemenkes memang memiliki program alokasi lokus prioritas jantung, stroke, dan kanker. Program itu tidak hanya untuk rumah sakit di bawah Pemprov, melainkan juga rumah sakit kabupaten/kota. Pada tahun 2024, sebanyak 50% RSUD di kabupaten/kota bisa melakukan tindakan dasar untuk jantung.
Gubernur Sumut pun mengusulkan kepada Menkes agar mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun 2023 sebesar Rp142.694.540.323 dan Rp 117. 453.935.841 pada tahun 2024. Hal ini diharapkan, agar Sumut bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Selain itu, Edy juga meminta Menkes untuk mengalokasikan anggaran untuk RSUD Panyabungan, Parapat, dan dr Djasamen Saragih. Alokasi anggaran ketiga rumah sakit tersebut diharapkan dapat meningkatkan sarana prasarana rumah sakit tersebut.
“Kita juga meminta Menkes mengalokasikan anggaran untuk UPT Laboratorium Kesehatan Pemprov. Tentunya ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat juga,” sebut Gubsu.
Untuk menekan angka stunting di Sumut, Edy bersinergi dengan pemerintah pusat khususnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Saat ini, prevelansi stunting Sumut berada di angka 25,8%. Disebutkan, ada 22 kabupaten/kota memiliki prevalensi stunting di atas nasional dan provinsi.
Karena itu, Gubsu meminta Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik bidang kesehatan sebesar Rp33 miliar. DAK tersebut dibutuhkan untuk memberi makanan tambahan bagi 4.575 ibu hamil kurang energi kronis dan 81.293 balita kurus.
Pada pelaksanaan PON 2024, Sumut memerlukan fasilitas VVIP karena banyak tamu kenegaraan yang akan hadir. Gubsu pun meminta Menkes untuk menghibahkan ambulans VVIP kepada Pemprov Sumut. Tak lupa, Edy meminta alokasi vaksin Sinovac untuk anak sebanyak 55 ribu dosis.
-a1/woc-
- Vaksin Booster Kedua Akan Bergeser ke Masyarakat
- Sejumlah Organisasi Kepemudaan Tolak Politik Elitabilitas
- KPU Gandeng BIN, Bareskrim Hingga BSSN Pastikan Keamanan Sipol Pemilu 2024
- Kemenkop : HKI Sangat Penting Bagi Pelaku Usaha Mikro
- PLN Siap Total Dukung Penjualan Kendaraan Listrik
0 Komentar :
Isi Komentar :